Monday, January 6, 2014

Tegal - Jenazah dalang wayang suket Slamet Gundono dikebumikan di tempat pemakaman umum (TPU) Desa Dukuh Salam, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, pukul 11.00, Senin, 6 Januari 2014. Dibutuhkan mobil pikap untuk mengangkut peti jenazahnya dari rumah duka menuju pemakaman yang berjarak sekitar 300 meter. "Ukuran petinya 2,5 x 2 meter," kata Kepala Seksi Kesejahteraan Masyarakat Desa Dukuh Salam, Maskuri.

Dibutuhkan belasan orang untuk menaikkan dan menurunkan peti dari bak mobil menuju liang lahat. "Total berat petinya lebih dari 2 kuintal," ujar anggota Dewan Kesenian Kota Tegal, Anang Hadi Wibowo, yang turut menggotong peti dari halaman rumah ke bak mobil.

Satu wayang suket pemberian dalang Ki Manteb Sudarsono ditaruh di atas peti untuk turut dikuburkan. "Amanat dari pemberinya agar wayang tokoh Kresno ini turut dikuburkan," kata dalang Ki Enthus Susmono.

Ki Enthus, yang akan dilantik sebagai Bupati Tegal pada 8 Januari itu, mengatakan wayang suket ini dipesan Gundono jauh hari sebelum ia jatuh sakit hingga dirawat di RS Islam Yarsis Surakarta pada 31 Desember 2013. Enam hari menjalani perawatan, Slamet Gundono, 47 tahun, mengembuskan napas terakhir pada Ahad pagi, 5 Januari 2014.

Sebelum diantar ke tanah kelahirannya di Tegal, jenazah Gundono sempat disemayamkan di Taman Budaya Jawa Tengah, Solo, untuk penghormatan terakhir dari para seniman. "Jenazah Mas Gundono diberangkatkan dari Solo sekitar pukul 19.00 dan tiba di Tegal tepat pukul 24.00," kata Maskuri, yang memimpin upacara pemakaman. Ratusan seniman dari berbagai daerah menghadiri pemakaman Slamet Gundono.

0 comments:

Post a Comment