Monday, January 13, 2014

BEBERAPA kasus pemerkosaan yang terjadi di Surabaya lalu menyingkap fakta lain. Yakni, maraknya tempat mesum di Surabaya.
Ya, keberadaan tempat mesum memang tidak bisa dinafikan sebagai salah satu faktor pendukung terjadinya peristiwa yang memiriskan itu. Sebab, sejumlah tempat jujukan para remaja untuk berasyik-masyuk juga kerap menjadi ajang kriminalitas.

Sedikitnya ada tiga lokasi mesum yang cukup populer di benak para remaja. Antara lain, Waduk Unesa, lahan bawah tol Juanda di daerah Menanggal, dan kawasan mangrove Wonorejo.

Berdasar pantauan Jawa Pos, tiga lokasi tersebut cukup ideal sehingga sering dikunjungi pasangan remaja yang sedang mabuk kepayang. Namun, ada waktu khusus tempat-tempat tersebut ramai pengunjung. Misalnya, lahan di sekitar bawah tol menuju Juanda di Menanggal. Lokasi itu biasanya digunakan untuk berpacaran saat siang maupun malam.

Sekilas, tempat tersebut adalah lahan kosong yang ditumbuhi rumput. Namun, jika dilihat lebih teliti, di sana banyak pasangan remaja yang sedang asyik berpacaran. Rata-rata mereka menyembunyikan diri di antara ilalang yang jangkung.

Karena lokasinya cukup tertutup, gaya pacaran mereka cenderung berani. Tidak hanya mesum, tetapi ada yang sampai nekat berhubungan badan meski tidak sampai telanjang bulat. Apalagi saat malam yang relatif gelap karena tidak ada penerangan khusus.

Lokasi tersebut terbilang jauh dari permukiman. Karena itu, tidak ada yang mengusik aksi mereka meski dilakukan siang bolong.

Hal itu pula yang dimanfaatkan pelaku kejahatan untuk beraksi. Mereka berani karena lokasi tersebut jauh dari rumah penduduk. Dengan begitu, ketika ada yang meminta tolong, tidak ada yang merespons.

Polisi berkali-kali menangkap pelaku perampasan dan penodongan. Ketika diperiksa, rata-rata mereka pernah beraksi di lokasi tersebut dengan sasaran remaja yang berpacaran. Barang yang dirampas biasanya handphone, uang, dan jam tangan. Bahkan, ada juga sepeda motor.

Selain itu, ada kawasan mangrove Wonorejo yang juga menjadi jujukan favorit remaja. Kawasan tersebut sebenarnya dimaksudkan sebagai ajang bagi warga Surabaya untuk menikmati tanaman mangrove.

Jalan tersebut masuk hingga pedalaman mangrove. Lokasi itulah yang disalahgunakan para remaja untuk berbuat mesum. Bahkan, aksi pacaran di sana cukup vulgar. Para remaja bermesum ria meski di pinggir jalan setapak.

Budi Mulyono, warga Medokan Tambak, menyatakan kecewa saat membawa anaknya jalan-jalan di sana. Anaknya justru melihat aksi remaja yang tidak senonoh itu. "Saya yakin di dalam lebih parah. Baru di tengah saja sudah seperti itu. Mending pulang saja," ujarnya.

Suasana yang tidak jauh berbeda terlihat di waduk pinggir kampus Unesa di Lidah Wetan. Trotoar di tepi waduk yang terletak di Jalan Babatan itu saban malam tidak pernah sepi dari aktivitas pemuda yang asyik nongkrong.

Mereka datang berpasang-pasangan. Mereka menghabiskan malam di sana. Lokasi tersebut cukup bagus dengan pemandangan air waduk yang memantulkan bayangan gedung-gedung bertingkat kampus Unesa.

Tetapi, keindahan itu tercoreng kasus pemalakan oleh sembilan orang pada Senin lalu (6/1). Saat itu komplotan yang dipimpin anggota TNI-AL bernama Kelasi Satu Tlg Armiana alias Kojin menculik muda-mudi yang sedang berpacaran. Si perempuan berinisial Sr diperkosa dan si laki-laki diturunkan di pinggir jalan

0 comments:

Post a Comment