Thursday, January 9, 2014

Kuningan--Pelanggan Pekerja Seks Komersial di Kabupaten Kuningan ternyata ada sekitar 12 ribu orang, mereka termasuk kataogi High Risk Man atau lelaki beresiko tinggi menularkan penyakit kelamin termasuk menyebar virus HIV/AIDS.

Ketua Program Komisi Penanggulangan AIDS Kuningan, Asep Susan Sonjaya mengatakan ada sekitar 12 ribu lelaki yang berisiko menularkan penyakit menular melalui hubungan seks, sedangkan jumlah PSK ada sekitar 700 orang. "Mereka beresiko menularkan penyakit, terbukti ada sekitar 11 ibu rumah tangga di Kuningan yang tertular HIV/AIDS," kata Asep, Kamis, 9 januari 2013..

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan pada tahun 2013, sebanyak 43 orang terjangkit HIV/AIDS, 3 orang diantaranya sudah meninggal dunia. Jumlah itu diantaranya ada 19 orang pria wanita yang positif, sebanyak 11 Ibu Rumah tangga tertular HIV/Aids, 1 orang PSK, 12 Karyawan, 3 sopir, 3 pegawai salon, 2 pramuniaga, 1 penjahit, 1 buruh kasar, 2 narapidana, 2 siswa SD, dan 4 anak yang belum sekolah.

Hal ini tentunya mengkhawatirkan penyebaran penyakit kelamin. "Kemungkinan masih banyak PSK yang tertular penyakit HIV/AIDS tetapi karena mereka tidak mau melakukan uji Voluntary Counseling Test (VCT) haislnya tidak diketahui," ucap Asep.

Meskipun daerah Kuningan tidak ada lokalisasi, ternyata banyak para PSK melakukan transaksinya di cafe-cafe maupun ada yang kordinatornya di daerah wisata Linggarjati dan Sangkanurip. Para penghubung, biasanya tukang ojek sering menawarkan tamu-tamu hotel untuk menikmati sejuknya udara di kaki Gunung Ceremai.

Sumarna, salah seorang tukang ojek di daerah Sangkanurip menceritakan, para PSK tidak mangkal melainkan menunggu di rumah kontrakan atau cafe, jika ada tamu dia langsung mengontak. Usia PSK yang sering dihubunginya berusia rata-rata diatas 25, dengan tarif 250-500 ribu. Dia sendiri hanya mendapatkan Rp. 50 untuk ongkos antar jemput.

0 comments:

Post a Comment