Ketika Dahlan tiba, sejumlah anak
sekolah SD, SMP dan SMA di pengungsian membuat surat untuk Dahlan. Surat
itu kemudian dikumpulkan menjadi satu buku. Dahlan membaca surat itu
satu per satu.
Bahkan, Dahlan terlihat cukup santai
saat merebahkan tubuhnya di atas tikar. Dengan posisi tidur-tiduran
sambil melipatkan kaki sembari membaca tulisan karya anak-anak pengungsi
di Jambur Taras.
Hampir semua mata pengungsi melihat Dahlan yang asyik membaca sambil tiduran.
Hingga menjelang tengah malam, Dahlan
tak kunjung bisa memejamkan mata. Anak-anak yang menulis surat itu tak
henti berdialog dengannya. Keakraban yang tulus. Keakraban orang tua
yang mencintai anak-anaknya.
Bahkan, beberapa pengungsi sempat
berbisik-bisik heran melihat Menteri BUMN tersebut yang mau tidur di
pengungsian berbaur dengan para pengungsi. "Ayo, tidur-tidur. Jangan
lihatin saya. Tidur semua," ujar Dahlan kepada pengungsi yang
memperhatikannya.
Meski waktu sudah menunjukkan pukul
23.00 WIB, Dahlan masih asyik membaca kliping tersebut. "Pak Menteri
Dahlan Iskan memang jempol. Mau tidur bersama kami merasakan dinginnya
udara. Tak ada pejabat seperti dia," kata Aini, salah satu pengungsi,
penduduk Bras Stepu.
Udara yang kian menusuk tulang akhirnya
membuat Dahlan kedinginan sehingga ia pun akhirnya menyelimuti dirinya
dan kemudian terpejam tidur.
Sebelumnya, kehadiran Dahlan Iskan di
Jambur Taras langsung mendapat sambutan hangat oleh pengungsi yang
berjumlah 310 Kepala Keluarga. Dahlan sempat menari tarian Karo bersama
anak-anak pengungsi.
Dahlan juga sempat mendengarkan salah
seorang anak pengungsi LIli yang duduk di bangku SLTP menyampaikan
penderitaan keluarga mereka selama mengungsi secara monolog. Suasana pun
langsung haru. Begitu juga Dahlan merasa haru.
Usai mendengar monolog Lili, Dahlan
langsung memberikan semangat kepada Lili agar tak patah semangat dan
tetap rajin belajar seperti dirinya dulu yang miskin.
Sebagai peserta konvensi calon presiden
Partai Demokrat, Dahlan Iskan sebenarnya mendapat penginapan di Hotel
Arya Duta, Medan. Tapi Menteri BUMN itu memilih tidur di barak pengungsi
bencana Gunung Sinabung di Jumbur Taras, Berastagi.
Keputusan itu diambil Dahlan secara mendadak setelah mengunjungi para pengungsi Senin malam (20/1).
Dahlan yang semula juga sudah memesan kamar hotel di Berastagi, akhirnya membiarkan kamar pesanannya tanpa ditempati.
0 comments:
Post a Comment