LANGSA--Diduga
mengalami depresi, Sopian (60) warga Gampong Merandeh Dayah, Langsa
Lama, ditemukan tewas dalam kamar tidurnya dengan kondisi kepala
belakang koyak. Diduga kuat, dia jatuh setelah tali jenis marlin yang
menjerat lehernya saat gantung diri putus dan terhempas di lantai semen,
Rabu (8/1).
Sumarno (35), anak pertama korban yang selama ini menetap di Gampong Asam Peutek, Langsa Timur, kepada Metro Aceh (Grup JPNN), saat dijumpai di ruang IGD RSUD Langsa menerangkan kronologis kejadian.
Sumarno (35), anak pertama korban yang selama ini menetap di Gampong Asam Peutek, Langsa Timur, kepada Metro Aceh (Grup JPNN), saat dijumpai di ruang IGD RSUD Langsa menerangkan kronologis kejadian.
Korban tewas gantung diri dalam kamarnya
sekira pukul 10.00 Wib, diketahi oleh adik perempuan Sumarno, bernama
Intan (13) yang selama ini masih tinggal bersama korban dan ibunya.
Dijelaskannya, saat kejadian korban hanya tinggal bersama Intan dan dua cucunya yang masih balita di rumah. Sementara istri korban Saniah (55) bersama anaknya Juliani sedang kerja sebagai loundry pakaian di RSUD Langsa.
"Saat kejadian, Intan sedang cuci piring di sumur, tiba-tiba dia mendengar suara benda jatuh dalam kamar ayah. Ketika Intan melihat, ternyata ayah sudah terlentang di lantai kamar dengan kondisi leher terjerat tali dan kepala belakang berdarah, spontan Intan menjerit yang membuat warga berdatangan," sebut Sumarno, seraya menambahkan rumah orang tuanya berkontruksi kayu dengan lantai semen.
Disinggung motif atau masalah yang dialami korban semasa hidup, Sumarno mengatakan, bahwa selama ini korban tidak memiliki masalah apapun.
"Hanya saja sejak pulang kerja kuli
bangunan dari Takengon tiga bulan lalu, bapak berubah, dia jadi phobia,
sering ketakutan sendiri dirumah. Saya sudah pernah tanya, tapi bapak
tidak bilang apa-apa," sebutnya.Dijelaskannya, saat kejadian korban hanya tinggal bersama Intan dan dua cucunya yang masih balita di rumah. Sementara istri korban Saniah (55) bersama anaknya Juliani sedang kerja sebagai loundry pakaian di RSUD Langsa.
"Saat kejadian, Intan sedang cuci piring di sumur, tiba-tiba dia mendengar suara benda jatuh dalam kamar ayah. Ketika Intan melihat, ternyata ayah sudah terlentang di lantai kamar dengan kondisi leher terjerat tali dan kepala belakang berdarah, spontan Intan menjerit yang membuat warga berdatangan," sebut Sumarno, seraya menambahkan rumah orang tuanya berkontruksi kayu dengan lantai semen.
Disinggung motif atau masalah yang dialami korban semasa hidup, Sumarno mengatakan, bahwa selama ini korban tidak memiliki masalah apapun.
Sementara itu Kasat Reskrim Polres Langsa AKP. Muhammad Firdaus dalam konfirmasinya mengatakan, bahwa korban murni tewas karena gantung diri. Berdasarkan keterangan keluarga korban, duduga motif korban gantung diri karena depresi.
"Dari hasil visum diketahui kalau korban tewas karena gantung, sementara luka di kepala belakang akibat benturan lantai saat jatuh ketika tali jeratan leher putus. Saat ini korban sudah dipulangkan ke rumah duka untuk disemanyamkan," demikian Firdaus
0 comments:
Post a Comment