Thursday, January 9, 2014

* Keluarga Diminta Antar Kain Sarung

SIGLI - Personel Wilayatul Hitsbah (WH) Pidie menjaring 85 wanita yang memakai pakaian ketat dalam razia digelar di depan Masjid Al-Falah Sigli, Pidie, Selasa (7/1) sekira pukul 16.30 WIB. “Dari 85 pelanggar syariat islam yang terjaring dalam razia. 83 wanita memakai pakaian ketat dan dua lelaki menggunakan celana pendek,” tukas Kasatpol-PP dan WH Pidie, Sabaruddin SH kepada Prohaba, Rabu (8/1).

Ia menjelaskan, pelanggar syari’at islam yang terjaring dalam razia tersebut, dominan masih berusia muda. Usia mereka di bawah 30 tahun. Razia gabungan itu, kata Sabaruddin, melibatkan WH, Satpol PP, Polisi Meliter, TNI, Polri dan MPU Pidie. Untuk wanita yang memakai pakaian ketat, katanya, dipersilahkan untuk menghubungi keluarga mereka, agar bersedia mengantar rok maupun kain sarung. “Sebelum kain sarung dan rok diantar keluarga, maka yang bersangkutan tidak kami bolehkan pulang. Bagi mereka yang jauh tempat tinggal, kami memberikan kain sarung,” katanya.

Kata Sabaruddin, razia pakaian ketat sebagai bentuk sosialisasi qanun kepada masyarakat. Namun, semakin gencar dilakukan sosialisasi, anehnya jumlah pelanggar syari’at islam semakin bertambah.”Kami heran, terkesan masyarakat tidak mendukung penegakan syari’at islam di Pidie sekaligus membuat pemerintah semakin mendapat ujian berat. Ke depan harus diambil tindakan, agar adanya perubahan. Qanun yang mengatur sanksi kepada pelanggar harus ada karena mereka tidak cukup untuk kita nasehati,” kata mantan Sekwan DPRK Pidie itu.

Kepada masyarakat supaya mendukung penegakan syari’at islam di Pidie. Jika tidak ada dukungan, maka apa yang dilakukan Pemkab Pidie selama ini akan sia-sia. Untuk itu perlu adanya komitmen pemerintah untuk memberi sanksi. “Ya, paling tidak membuat pelanggar syariat islam jera, dan tidak berani melakukan perbuatan sama untuk kedua kali. Jadi harus disikapi bersama kenapa pelanggar syari’at islam semakin bertambah,” demikian Sabaruddin.

0 comments:

Post a Comment