Wednesday, December 11, 2013

KASUS tabrakan Kereta Rel Listrik (KRL) 1131 dengan mobil pengangkut bahan bakar minyak (BBM) di perlintasan rel kereta Bintaro diwarnai kisah mistis. Apong Zubaidah, salah satu korban selamat mengaku merasakan kejanggalan sebelum terjadinya kecelakaan maut yang menewaskan 7 orang itu.
Perempuan berusia 43 tahun ini mengatakan, dirinya merasakan keanehan di hari kejadian. Apong yang biasa duduk di gerbong kereta paling depan tiba-tiba mendapatkan firasat buruk. Ia pun akhirnya memilih duduk di gerbong belakang.
"Pas di dalam gerbong, biasanya saya kan naik di paling depan, belakang ruang masinis, nah pas kemarin nggak tahu kenapa saya nggak mau duduk di situ. Saya malah lebih milih duduk di belakang," kata Apong di RS Dr Suyoto, Bintaro, Jakarta Selatan, Selasa (10/12).
Apong yang mengaku memiliki indra keenam ini juga sering melihat makhluk gaib di sekitar perlintasan rel kereta Bintaro. Menurutnya, ada puluhan mahluk halus yang mendiami kawasan tersebut. Tetapi, ia membantah apabila mereka meminta tumbal atau korban jiwa.
"Pas di perlintasan itu saya suka melihat makhluk yang mukanya rata. Mereka hanya berdiri di situ saja. Kalau dibilang minta nyawa sepertinya tidak," ungkapnya.
Meski begitu, ibu dua anak ini membenarkan apabila kecelakaan yang merenggut nyawa kerap terjadi di perlintasan kereta Bintaro. Kejadian paling dahsyat terjadi pada tahun 1987 atau yang dikenal dengan peristiwa Tragedi Bintaro.
Kecelakaan kereta yang yang menewaskan sedikitnya 156 orang itu hanya berjarak beberapa ratus meter dari lokasi kecelakaan KRL , Senin (9/12).
Teman Apong sendiri pernah menjadi korban di perlintasan kereta Bintaro. Ia mengungkapkan, temannya tewas dihantam kereta karena mobil matik yang ditumpanginya mendadak mogok di tengah pelintasan kereta.
"Waktu itu teman saya juga meninggal. Dia bawa mobil jazz, pas lewat situ, mesin mobilnya langsung mati. Terus ketabrak kereta yang lewat," cerita Apong. (dil/jpnn)

Sumber : JPNN.com

0 comments:

Post a Comment