KASUS tabrakan Kereta Rel
Listrik (KRL) 1131 dengan mobil pengangkut bahan bakar minyak (BBM) di
perlintasan rel kereta Bintaro diwarnai kisah mistis. Apong Zubaidah,
salah satu korban selamat mengaku merasakan kejanggalan sebelum
terjadinya kecelakaan maut yang menewaskan 7 orang itu.
Perempuan berusia 43 tahun ini mengatakan,
dirinya merasakan keanehan di hari kejadian. Apong yang biasa duduk di
gerbong kereta paling depan tiba-tiba mendapatkan firasat buruk. Ia pun
akhirnya memilih duduk di gerbong belakang.
"Pas di dalam gerbong, biasanya saya kan
naik di paling depan, belakang ruang masinis, nah pas kemarin nggak tahu
kenapa saya nggak mau duduk di situ. Saya malah lebih milih duduk di
belakang," kata Apong di RS Dr Suyoto, Bintaro, Jakarta Selatan, Selasa
(10/12).
Apong yang mengaku memiliki indra keenam
ini juga sering melihat makhluk gaib di sekitar perlintasan rel kereta
Bintaro. Menurutnya, ada puluhan mahluk halus yang mendiami kawasan
tersebut. Tetapi, ia membantah apabila mereka meminta tumbal atau korban
jiwa.
"Pas di perlintasan itu saya suka melihat
makhluk yang mukanya rata. Mereka hanya berdiri di situ saja. Kalau
dibilang minta nyawa sepertinya tidak," ungkapnya.
Meski begitu, ibu dua anak ini membenarkan
apabila kecelakaan yang merenggut nyawa kerap terjadi di perlintasan
kereta Bintaro. Kejadian paling dahsyat terjadi pada tahun 1987 atau
yang dikenal dengan peristiwa Tragedi Bintaro.
Kecelakaan kereta yang yang menewaskan
sedikitnya 156 orang itu hanya berjarak beberapa ratus meter dari lokasi
kecelakaan KRL , Senin (9/12).
Teman Apong sendiri pernah menjadi korban
di perlintasan kereta Bintaro. Ia mengungkapkan, temannya tewas dihantam
kereta karena mobil matik yang ditumpanginya mendadak mogok di tengah
pelintasan kereta.
"Waktu itu teman saya juga meninggal. Dia
bawa mobil jazz, pas lewat situ, mesin mobilnya langsung mati. Terus
ketabrak kereta yang lewat," cerita Apong. (dil/jpnn)
Sumber : JPNN.com
0 comments:
Post a Comment