Heboh foto Ospek ITN Malang yang menampilkan kekerasan terhadap
Mahasiswa Baru beredar di FB. Berawal dari situs seputarmalang.com dan
kemudian diunggah di Kaskus, foto yang diyakini diambil selama Kemah Bakti Desa (KBD) jurusan Planologi ITN Malang yang menyebabkan meninggalnya Fikri Dolasmantya, menunjukkan mahasiswa baru (maba) mendapatkan perlakuan tak manusiawi oleh panitia Ospek.
Seperti dikutip dari Okezone, lokasi foto-foto yang beredar di FB ini
berkesesuaian dengan Pantai Goa Cina, Sumbermanjing Wetan Malang, yang
merupakan tempat diadakannya KBD jurusan Planologi ITN. Mirisnya, ada
foto ketika seorang panitia menginjak kepala mahasiswa baru yang
bertelanjang dada dan kepalanya ditutupi kaus.
Terdapat pula foto seorang panitia yang melihat kamera, sambil
menampakkan diri hendak menendang kepala tiga mahasiswa baru yang
diminta berpelukan bersama. Di foto yang lain, terlihat sekian mahasiswa
baru dijemur di tengah terik matahari di atas pasir. Ditampilkan juga,
foto maba dengan capig yang makan dengan tangan, tanpa sendok. Punggung
tangannya tampak menghitam, sesuai yang disampaikan dalam kesaksian
seorang mahasiswa tentang perlakuan tak senonoh panitia ospek ITN.
Kasat Reskrim Polres Malang, AKP Muhammad Aldy Sulaeman, mengakui
saat ini pihaknya masih mengumpulkan keterangan dari peserta KBD.
Sebagai bukti, pada Senin (16/12) 30 personel polres Malang memeriksa
110 dari 114 mahasiswa baru juursan Planologi ITN yang diundang di
kampus. Keterangan mereka, sedianya akan digabungkan dengan keterangan
panitia ospek.
“Pemeriksaan mahasiswa baru yang menjadi saksi ini, setelah tim khusus Polres Malang melakukan gelar perkara hasil di kantor Bakorwil Malang,” ujar Ni Nyoman Sri Elfiandani, Kasubag Humas Polres Malang.
Di sisi lain, Muryono, petugas keamanan Pantai Goa Cina, menjadi
saksi kunci peristiwa kekerasan yang dialami almarhum Fikri Dolasmantya.
Dalam keterangannya, Muryono melihat Fikri disiksa oleh tiga mahasiswa
senior. Ada yang membanting, kemudian dua orang lain memukul serta
menendang tubuh Fikri.
“Siapa yang memukuli saya tidak mengenal. Yang saya kenal hanya Natalia Damayanti, yang saat itu menyaksikan penganiayaan terhadap Fikri. Saya tahu persis karena jarak saya tidak jauh. Dan bahkan saya sempat menanyakan kenapa dipukuli, dijawab Natalia karena membuang nasi,” tutur Muryono seperti dikutip Malangpost
0 comments:
Post a Comment