Friday, December 27, 2013

LEMBANG- Seorang pekerja yang sedang membersihkan kolam pemancingan di Kampung Sukapinggir, RT 02/12, Desa Jayagiri, Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat (KBB) menemukan sebuah granat nanas yang diduga bekas peninggalan agresi belanda ke II.
Diceritakan Unen,55, penemuan granat tersebut ketika dia sedang membersihkan kolam pemancingan milik Masduki, yang tertimbun longsor sekitar dua minggu lalu.
Banyaknya longsor yang menimbun, membuat kolam pemancingan umum tersebut ditutup setelah longsor, Unen yang menjadi pekerja dan tinggal di gubuk dekat kolam tersebut kemudian membersihkan longsoran tanah yang masuk ke hampir setengah kolam pemancingan tersebut. "Selama satu pekan saya membersihkan kolam," kata Unen ketika diwawancara, Rabu (26/12).
Namun, pada Senin (23/12) lalu, sekitar pukul 18.00, ketika dia membersihkan tanah longsoran di kolam tersebut, dia melihat benda yang kemudian diketahui sebagai granat nanas. Granat tersebut ditemukan diantara bebatuan yang bercampur lumpur.
Karena menyangka benda tersebut granat mainan anak-anak, dia membungkusnya dengan plastik kresek dan digantungkan di saung yang biasa dipakai pemancing. "Saya kira itu mainan anak-anak, makanya saya gantung," kata Unen.
Baru, pada Kamis (26/12) pagi, seorang tukang ojek bernama Ade datang ke Kolam untuk mengantarkan pakan ikan. Ade yang melihat kantong plastik menggantung di saung, kemudian menanyakan apa isi kantong plastik tersebut kepada Unen.
Setelah melihat langsung isi kantong plastik tersebut, Ade melihat ternyata isinya adalah granat berjenis nanas. Ade kemudian membawa granat tersebut ke pos polisi.
"Tebing yang longsor ini, beberapa waktu lalu suka dipakai warga membuang sampah. Kalau jaman dulu, katanya pernah digunakan tempat perang, karena diatasnya bekas markas TNI AURI," papar Unen.
Kapolres Cimahi, AKBP Erwin Kurniawan, membenarkan bahwa tempat tersebut dulunya memang pernah digunakan sebagai tempat perang pada waktu agresi Belanda II.
"Granat berjenis granat nanas dan sudah berkarat, mungkin bekas peninggalan perang pada saat agresi Belanda ke II," kata Kapolres ketika diwawancara di TKP.
Dikatakannya, Ade yang berprofesi sebagai tukang ojek dan biasa mangkal di Lembang dekat pos pam polisi membawa sendiri granat tersebut. "Ade yang membawanya ke Pos Polisi pada pukul 09.15. Kami langsung menghubungi Jibom Polda Jabar Cikeruh," paparnya.
"Ade membawanya di kantong jaket, katanya takut terbentur kalau dibawa dengan kantong kresek," tambahnya.
Berdasarkan pantauan, di lokasi penemuan dan pos polisi di Lembang dijaga ketat oleh aparat kepolisian dan diberi garis polisi. Sekitar pukul 12.00, satu buah mobil jibom dari Polda Jabar datang untuk melakukan penyisiran di sekitar tempat penemuan granat.
"Disisir dulu oleh Jibom Polda Jabar, untuk memastikan tidak ada lagi sisa-sisa granat lain. Kalau ternyata masih ada dan ditemukan oleh warga yang tidak tahu kan bisa meledak dan menimbulkan korban," papar Kapolres.
Lebih lanjut dikatakan Kapolres, pihaknya akan memeriksa dua orang saksi yakni Unen yang menemukan dan Ade yang membawanya ke Pos Polisi.
"Saya berterima kasih kepada Ade yang telah membawa granat tersebut ke Pos Polisi, karena granat tersebut tergantung di saung, kalau ditemukan anak-anak bisa bahaya juga," ujarnya

0 comments:

Post a Comment