Monday, April 14, 2014

SIDIKALANG - Ratusan warga Desa Jumateguh, Kecamatan Siempatnempu, Kabapaten Dairi mendatangi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sidikalang, Senin (14/4).
Massa yang didominasi ibu-ibu itu mendesak polisi dan pihak rumah sakit menyerahkan Master Padang (22), pemerkosa dan menganiaya tiga murid SD yang tengah menjalani perawatan di sana.
Info yang dihimpun POST METRO MEDAN, sehari sebelumnya atau Minggu (13/4) pukul 15.00 WIB, warga Dusun Sibamban Desa Jumateguh geger mendapat laporan seorang korban sebut saja bernama Bunga (12), murid kelas VI SD yang lolos dari sekapan pelaku yang merupakan warga sedesanya.
Kepada warga, Bunga mengaku bahwa ia bersama dua temannya sebut saja Mawar (12) dan Melati (12) telah dianiaya dan hendak diperkosa pelaku di kawasan perladangan.
Mendapat info tersebut, spontan seluruh warga serentak mendatangi lokasi yang dimaksud. Benar saja, setiba di lokasi warga terkejut melihat Mawar pingsan dan terkapar di parit. Sementara Melati ditemukan di perladangan lain dengan kondisi pingsan dan telanjang bulat.
Kuat dugaan, kedua korban dianiaya pelaku karena melawan saat hendak diperkosa. Ketiga murid SD itu dilarikan ke RSUD Sidikalang. Namun karena dalam kondisi parah, Mawar dan Melati terpaksa dirujuk ke RSU H Adam Malik Medan. Sementara Bunga yang hanya menderita luka lecet diperbolehkan pulang.
Geram dengan perbuatan itu, warga dibantu Personel Polsek Buturaja pun mulai menyisir sekitar desa untuk mencari pelaku. Setelah satu malam melakukan pencarian, tepatnya Senin (14/4) sekira pukul 10.00 WIB, Master akhirnya ditemukan di perladangan Sitanduk yang masih berada di kawasan Desa Jumateguh.
Melihat pelaku, warga yang emosi langsung berusaha menghakimi Master.
Karena jumlah polisi tak sebanding dengan warga, Master yang masih berstatus lajang itu nyaris meregang nyawa di tangan warga.
Nyawanya berhasil diselamatkan setelah Kanit Reskrim Polsek Bunturaja, Aiptu. S Hutapea tiba di lokasi dan langsung mengevakuasi pelaku ke RSUD Sidikalang. Emosi warga kian menjadi setelah mendengar info bahwa Melati yang dirawat di Medan telah meninggal dunia. Karena itulah, warga yang mau balas dendam mendatangi RSUD Sidikalang meminta kepolisian yang sedang berjaga-jaga menyerahkan pelaku yang saat itu sedang menjalani perawatan.
Karena polisi menolak permintaan itu, massa yang makin tak terkendali sempat menerobos masuk rumah sakit untuk mencari sendiri pelaku. Sadar situasi tak kondusif, dua jam kemudian, tepatnya pukul 14.30 WIB, diam-diam polisi mengevakuasi Master menggunakan sepeda motor melalui jalan samping rumah sakit ke Polsek. Mendengar pelaku sudah dievakuasi, warga yang sebelumnya histeris sempat kecewa lalu membubarkan diri dan kembali ke Desa Jumateguh.

0 comments:

Post a Comment