Wednesday, April 16, 2014

BANDA ACEH -Dalam menakar kinerja parlemen dan kebijakan belanja publik, (PECAPP) menggelar diskusi anggaran di gedung AAC Dayan Dawood, Universitas Syiah Kuala, Rabu (16/4)
Dalam diskusi tersebut hadir sebagai Pemateri Dr. Syukry Abdullah, Rektor Unsyiah dan Jamaluddin perwakilan dari DPRA.

Syukri mengatakan, ada beberapa parodok yang terjadi di sektor perbelanjaan pemerintah, menurutnya hampir semua belum terarah ke sektor kebutuhan publik.
Ia menyebutnya, pada akhir 2027 total dana Otsus yang diterima Aceh mencapai Rp 650 triliun.

“Aceh ranking ke 4 belanja terbesar nasional, tapi merupakan daerah dengan tingkat ketidak lulusan ujian nasional (UN) SMA tertinggi 2013,”katanya.

Juga dikatakannya Aceh memiliki belanja infrastruktur ke 7 terbesar, namun akses terhadap daerah terpencil, pusat pertanian masih minim.

“Adapun belanja DPRA kita semakin membesar, yaitu Rp. 154 miliar di tahun 2014. Hal ini 55 kali lipat dari tahun 2000. Namun sangat disayangkan jumlah produk legislasi (qanun) menurun,”kritiknya.
Bukan hanya itu, ia kembali menyorot kali ini terkait perencanaan anggaran menurutnya belum berdasarkan data. Sebagian jalan wiliyah barat Aceh dalam kondisi rusak namun belum menjadi prioritas dalam anggaran.
Ia juga menambahkan banyak anggota DPRA kita pada umumnya tamatan SMA membuat kualitas parlemen Aceh buruk.

0 comments:

Post a Comment