Friday, March 21, 2014

KEDIRI - Drum yang mengeluarkan bau busuk menyengat selama berhari-hari itu membuat curiga Fauzi, 30 warga Kelurahan Bandar Kidul, Kota Kediri. Dia pun melapor ke warga dan polisi. Dan setelah dibongkar, warga pun kaget tak karuan. Di dalam drum tersebut mereka menemukan sosok perempuan yang sudah tidak bernyawa. 
Posisi mayat saat ditemukan membuat warga histeris. Dia mati dalam posisi jongkok dengan tangan terikat. Bahkan sang pembunuh juga mengecor mayat tersebut. 
Setelah ditelusuri ternyata korban bernama Eko Rophita, 32, warga Desa/Kecamatan Pagu, Kediri.
Berdasar informasi yang dihimpun koran ini, peristiwa tersebut diketahui Fauzi, 30, warga sekitar. Saat itu dia sedang memberi makan ayam peliharaan di halaman rumah Toifur, 55. Dia mencium bau menyengat seperti bau mayat.

Lantaran curiga, Fauzi mencari sumber bau tersebut. Dia kemudian masuk ke belakang rumah yang ditinggali Ibad, 25, putra Toifur.

Fauzi curiga bau bangkai berasal dari drum yang dicor di belakang rumah Toifur tersebut. Dia pun memberi tahu warga dan melapor ke Polres Kediri Kota.

Setelah mendapat laporan tersebut, Satreskrim Polres Kediri Kota mendatangi lokasi untuk melakukan olah TKP. ''Kami menerima laporan dari warga yang mencium bau seperti bau mayat,'' ungkap Kapolresta Kediri AKBP Budhi Herdhi Susianto.

Berdasar hasil olah TKP, ditemukan bercak darah di sekitar drum. Polisi lalu berusaha membuka drum tersebut. Berbagai alat seperti linggis dan pemotong besi digunakan untuk membuka drum itu.

Sekitar pukul 16.00 petugas berhasil membuka drum yang dicor semen tersebut. Ternyata benar, terdapat sesosok mayat perempuan di dalam drum itu. Ketika ditemukan, korban sudah meninggal dengan tangan terikat. Tubuh korban dalam posisi jongkok.

Di atas jasad itu terdapat kain bekas yang digunakan sebagai penyumpal. Selain itu, drum tersebut diisi pasir, lalu dicor. ''Korban ditemukan dengan kondisi tangan terikat dan tubuh kondisi jongkok, namun masih berpakaian lengkap,'' jelasnya saat ditemui di TKP kemarin.

Petugas kemudian mencari barang bukti lain di dalam rumah itu. Polisi kemudian menemukan pakaian dengan bercak darah di dalam rumah tersebut. Berdasar hasil penyelidikan, diduga, korban merupakan korban pembunuhan yang dilakukan Ibad. ''Anggota kami sudah melaporkan seseorang yang diduga menjadi pelaku tindak pidana tersebut. Sekarang dia ditahan di mapolresta,'' ujarnya.

Ketika ditanya mengenai waktu jasad itu meninggal, Budhi belum bisa memastikan. Polisi akan melakukan otopsi untuk mengetahui dengan pasti waktu meninggal korban.

Petugas lalu membawa jenazah korban ke RSUD Bhayangkara untuk diotopsi. Namun, Budhi menduga bahwa pembu­nuhan tersebut terjadi pada Kamis pagi (13/3). Hal itu didasarkan pada keterangan warga yang melihat pengecoran di rumah pelaku. ''Sekitar jam 08.00 ada warga yang melihat aktivitas pengecoran,'' terangnya.

Berdasar informasi yang dihimpun, diduga, kasus tersebut berawal dari jual beli mobil yang dilakukan Phita -sapaan Eko Rophita- bersama Ibad. Phita menjual mobil Avanza kepada Ibad. Namun, diduga, pelaku menggelapkan mobil tersebut. Ibad melarikan mobil itu dan tidak melunasi kekurangan uang pembayaran. Akibatnya, korban merugi Rp 35 juta

0 comments:

Post a Comment