Rencana Wali Kota Surabaya menutup lokalisasi Dolly dan Jarak Surabaya,
Rabu (18/6/2014) memicu keresahan sejumlah kalangan di Kabupaten
Semarang.
Mereka khawatir terjadi eksodus para PSK dari
lokalisasi terbesar di Asia Tenggara itu ke sejumlah lokalisasi di
wilayah Kabupaten Semarang.
Ketiga lokalisasi yang masih eksis di
Kabupaten Semarang adalah Tegalpanas (Karangjati), Kalinyamat
(Bandungan), Sukasari atau Gembol (Bawen), dan Sembir (Salatiga).
Selain
keempat lokalisasi tersebut, sejumlah kawasan wisata di Bumi Serasi
selama ini juga dikenal sebagai wilayah abu-abu, seperti Bandungan dan
Kopeng.
Kedua wilayah itu terkenal sebagai pusat hiburan seperti
pub, karaoke dan panti mandi uap dengan para pekerja wanitanya yang
berpraktik plus-plus.
"Masyarakat sangat khawatir, apalagi
seperti kawasan Bandungan masalah PSK ini masih menjadi masalah," kata
Said Riswanto, anggota DPRD Kabupaten Semarang, Selasa (17/6/2014)
siang.
Menyikapi kekhawatiran masyarakat terkait dampak penutupan
Dolly tersebut, Said yang juga warga Bandungan ini mendesak Pemkab
Semarang bertindak sesuai Peraturan Daerah (Perda) tentang Ketertiban
Umum dan Kententraman Masyarakat yang telah disetujui dalam rapat
paripurna DPRD Kabupaten Semarang pada pertengahan Mei lalu.
"Pemerintah
harus bertindak sesuai Perda yang baru disepakati kemarin. Dalam Perda
itu PSK di Kabupaten Semarang dilarang beroperasi," jelasnya.
Berdasarkan Perda itu, para PSK yang beroperasi akan diancam hukuman maksimal tiga bulan kurungan dan atau denda Rp 50 juta.
"Yang menyediakan tempat asusila juga kena Pidana," imbuhnya.
Perda tersebut, lanjut Said, saat ini masih dalam proses evaluasi Gubernur Jawa Tengah.
Di
dalam Perda tersebut terdapat kewenangan yang lebih luas bagi aparat
Satpol PP maupun pihak kepolisian untuk menertibkan sejumlah kawasan
asusila.
"Kalau Perda sebelumnya, Satpol PP maupun polisi tidak
bisa menindak. Kita awasi saja, Bupati dan bawahannya bisa kerja nggak,"
pungkasnya.
Berbeda dengan Said, seorang aktivis sosial di Bandungan, Budi Nugroho memberikan analisa sebaliknya.
Kekhawatiran
eksodus para PSK Dolly ke sejumlah lokalisasi di Kabupaten Semarang,
termasuk di tempat-tempat hiburan di Bandungan, justru dapat
menggairahkan dunia hiburan malam di Bandungan.
"Kelihatannya
malah senang. Sebab selama ini Bandungan, PSK-nya minim. Tidak imbang
antara kebutuhan dengan persediaan," kata Budi.
Home
»
DAERAH
»
NASIONAL
» Rencana Penutupan Dolly Warga Semarang Resah PSK Dolly Pindah ke Bandungan
Tuesday, June 17, 2014
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment