Thursday, June 5, 2014

JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Moeldoko menyatakan pihaknya tetap netral dalam pemilihan presiden 2014. Hal itu terkait adanya kabar warga yang diarahkan untuk memilih pasangan capres-cawapres tertentu.

Pernyataan Panglima TNI itu diungkapkan Wakil Ketua Komisi I TB Hasanuddin, di Jakarta, Kamis (5/6/2014). "Panglima TNI meyakinkan kita semua bahwa TNI kan tetap netral, kemudian sudah ada fatwa hasil dari MK yang menyatakan TNI/Polri harus tetap netral dalam pilpres 2014," ujarnya.

Hasanuddin juga telah meminta Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Budiman untuk mengklarifikasi kabar Babinsa yang mengarahkan pilihan warga.

"Jadi setiap prajurit TNI yang tidak netral akan diberikan tindakan, tapi kalau tidak benar segera klarifikasi minta kepada KSAD," imbuhnya.

Ia pun menyatakan tugas Babinsa bukanlah mendata warga. Tetapi mengecek situasi geografi dan demografi untuk keperluan pertahanan. "Tapi bukan sekarang saatnya. Kalau masyarat mengdengar, dan melihat begitu ramai-ramai saja ditangkap," ujarnya.

Hasanuddin menilai ketidaknetralan TNI bisa terjadi karena dua hal. Pertama diduga ada sebagian  anggota TNI pada level tertentu tidak jujur dan memihak.

"Atau bisa jadi mereka yang melakukan door to door disusupi. Ya bisa saja babinsa dikasih duit, lakukan door to door ya, mereka juga manusia, masih butuh duit seperti kita-kita," ujarnya.
Sumber : Tribunnews

0 comments:

Post a Comment