BANDA ACEH– Para pengemis di Banda Aceh kini
mulai kembali menjamur. Tanpa bermaksud mengerdilkan posisi mereka,
keberadaan para peminta-minta ini mengundang pemandangan tak elok.
Minggu 27 April 2014, AJNN melakukan reportase di beberapa warung kopi
di Banda Aceh. Selama satu jam berada di sana ada sekitar 7 orang
pengemis datang. Setelah beranjak yang satu sekitar 10 menit datang yang
lain.
Kondisi ini ditanggapi beragam oleh warga pengunjung
warung. Rahmat Diansyah misalnya, menurut dia ini salah saktu bukti
kegagalan pemerintah dalam mensejahterakan rakyatnya.
“Mereka terlilit persoalan ekonomi makanya meminta-minta,” katanya saat dimintai pendapat oleh AJNN.
Pada Senin 28 April 2014 AJNN mengunjungi warung kopi yang lain. Pemandangan yang sama kerap dijumpai.
Muarif salah seorang warga yang sedang minum di warung itu mengatakan sangat mengganggu.
“Kita sedang serius mengadakan pertemuan tiba-tiba datang pengemis sehingga rapat kita terganggu,”ujar Muarif.
Lain halnya yang diungkapkan Muhammad Rizal bahwa tergantung pengemis yang datang pantas tidaknya diberikan.
“Ada pengemis yang pantas kita berikan, kita lihat kondisi fisiknya
yang tidak mungkin untuk bekerja, kadang untuk jalan saja susah apalagi
untuk bekerja, tapi ada juga pengemis yang tidak pantas diberikan kadang
ketika kita lihat fisik masih sehat dan mampu bekerja dan itu tidak
perlu diberikan karena bisa membuat dia manja dan malas bekerja,” ujar
Rizal.
Untuk mengatasi persoalan semacam ini, kata dia
pemerintah masih menggunakan cara-cara yang bersifat mengobati yaitu
melakukan razia dan penertiban tapi tidak melakukan pencegahan agar
mereka tidak lagi turun kejalan untuk meminta-minta dan dengan kesadaran
tanpa ada rasa takut kepada pihak penertiban.
Dia berharap
Pemko Banda Aceh dan pihak-pihak terkait berfikir bersama Gubernur Aceh,
karena bagaimana pun para peminta-minta banyak datang dari daerah ke
Banda Aceh.
Home
»
DAERAH
»
NASIONAL
» Warga Banda Aceh Sesalkan Terus Menjamurnya Pengemis " Malas-malasan" di Kota Banda Aceh
Monday, May 5, 2014
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment