Wednesday, May 14, 2014

Foto : Adnan Beuransyah

Banda Aceh - Ketua Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Aceh meminta agar ucapan “NKRI Harga Mati” untuk dihapuskan di markas-markas TNI. Hal tersebut kata dia, seperti menganggap masih ada gerakan pemisahan dari Republik Indonesia.

“Aceh saat ini sudah bagian dari Republik Indonesia, maka tidak perlu lagi ada kata-kata itu,” kata Adnan Beuransyah saat kunjungan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Sekolah Setaf Komandan Angkatan Darat (Seskoad) hari ini, Kamis, (8/7) di ruangan Badan Anggaran gedung DPR Aceh.

Kemudian Adnan juga menyinggung fungsi Tentara Nasional Indonesia (TNI) sebagai Eksternal Divert atau pertahanan terhadap serangan luar. Menurut Adnan fungsi tersebut mengartikan kalau TNI tidak perlu lagi beroperasi secara teritorial.
“Kalau TNI seperti Babinsa masuk kampung-kampung, jadi apa makna damai, padahal sudah jelas TNI sebagai Eksternal Divert,” jelasnya.

Menurut Adnan, sudah ada kepolisian yang beroperasioanalsecara teritorial. Selain itu Adnan juga menyayangkan selama ini soal kekhususan Aceh seperti bendera. “Ketika dinaikkan, Koramil perintahkan untuk turun, padahal itu hak rakyat Aceh,” kata dia.

0 comments:

Post a Comment